Khusus tentang Keracunan Makanan

Khusus tentang Keracunan Makanan
Banyak kasus keracunan makanan tcrjadi. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui sedikit tentang apa penyebab keracunan dan bagaimana cara pencegahannya.
 Mikroorganisme Penyebab Keracunan
a) Aspergilus flavus
Ini jamur paling berbahaya. Kacang kedelai, kacang tanah, dan produk olahannya mudah ditumbuhi jamur ini, yang berwarna kuning kehijauan. Jamur ini menghasilkan racun afliatoksin (dari tipe B1, B2, C1, dan C2) yang bersifat meracuni hati (hepatotoksik) dan menyebabkan kanker (karsinogenik). Aflatoksin B1 paling berbahaya dan paling banyak ditemukan pada makanan. Gejala keracunan aflatoksin muncul 12-26 jam setelah racun masuk ke dalam tubuh. Jika memakan makanan yang terpapar aflatoksin dalam jumlah rendah terus-menerus, kemungkinan besar terkena kanker hati.
b) Salmonella
Bakteri penyebab tifus yang mati jika dipanaskan 77º C selama 30 menit.
c) Shigella
Bakteri penyebab disentri basil, yang mati jika dipanaskan 47°C selama 30 menit.
d) Clostridium botulinum
Ini bakteri penyebab keracunan yang biasanya terdapat dalam makanan tertutup rapat atau dalam kaleng yang rusak (sudah gembung).
e) Pseudomonas cocovenonans
Bakteri ini tumbuh pada makanan yang mengandung ampas kelapa dan proses pembuatan tempe tradisional yang ditutup rapat dan dibiarkan beberapa hari. Racun yang dihasilkan bernama toksoflavin dan asam bongkrek. Toksoflavin dapat menghasilkan hidrogen peroksida yang meracuni Sel, sedangkan asam bongkrek dapat mengakibatkan kematian mendadak.
f) Bacillus cereus
Bakteri ini menghasilkan spora yang tahan terhadap lingkungan ekstrem. Spora baru mati pada pemanasan 121ºC selama 30 menit. Namun, satu di antara 100.000 hingga 1.000.000 bakteri baru mati jika dipanaskan dengan 35º C selama 4 jam. Bakteri ini masih mungkin tumbuh pada makanan yang sudah matang dan dibiarkan terlalu lama dalam suhu kamar.